aini firdaus. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Bahagiakah Kamu?


Aku pernah bertanya pada seorang teman, “Apakah kamu bahagia?”
Dia menjawab, “Aku bahagia.”


Lalu kutanya lagi, “Apa yang membuatmu yakin bahwa kamu bahagia?”
Dia menjawab, “Aku bahagia karena masih hidup, punya teman-teman yang baik dan lingkungan kerja yang menyenangkan.”

Lalu kutanya lagi, “Apakah arti kebahagiaan bagimu? Apakah jika kamu tertawa itu berarti kamu bahagia?”
Jawabnya, “Salah satu indikasi aku bahagia memang ketika aku tertawa, walaupun tertawa tidak selalu menjadi pertanda bahwa seseorang itu bahagia.”



Aku bertanya pada teman yang lain, “Kamu bahagia?”
Dia menjawab, “Aku bahagia walaupun apa yang kuinginkan belum kudapat.”



Dan aku menanyakan pertanyaan itu ke beberapa teman,
Ternyata jawabannya beragam,

Ada yang menjawan begini:“Bahagia dong, kan, aku punya keluarga yang baik, teman-teman yang setia dan hidup yang menyenangkan..”


Ada lagi yang balik bertanya: ” Kamu lagi nggak bahagia ya Ain, kok, tanya-tanya soal bahagia….?”


Sebagian menjawab begini:
” Aku bahagia, karena kamu tanya apakah aku bahagia..”
“Aku bahagia karena bisa melihat langit biru dan awan putih yang begitu indah….”
“Aku bahagia karena akhirnya aku menikah dengan orang yang kucintai…”
“Aku bahagia karena memang aku ingin selalu bahagia….”


Suatu ketika, karena terinspirasi dari nonton sebuah film, aku sms ke seorang temen:
“Kebahagiaan menjadi sesuatu yang murah bagi anak kecil, tapi kenapa saat kita tidak kecil lagi, kebahagiaan itu sepertinya jadi mahal”
Dia menjawab,
“Kita sering kerdil memandang sesuatu. Hingga kebahagiaan hanya kita maknai dari hal yang bersifat materi, padahal bahagia milik siapa aja….



Aku lalu ingat salah satu tulisan Miranda Risang Ayu,
Suatu ketika, dia dan putri kecilnya sedang duduk berdua. Si kecil yang saat itu duduk di pangkuanya bertanya:
“Ibu, kasih sayang itu gimana ya?” 

Miranda menjawab: ”Kamu pernah nggak merasa menyayangi atau disayangi seseorang? atau sekarang kamu sedang merasa disayang nggak?”
“Iya sih, aku sayang ibu. Tapi kok kasih sayang itu nggak terasa ya?”
Sambil memeluk putrinya, Miranda berkata: “Ya begitulah sayang, kita sering (baru) merasakan sesuatu jika sesuatu itu sudah hilang…” 

Di akhir tulisannya, Miranda menulis begini: dan kehilangan kasih sayang sungguh tidak perlu ada contohnya.


Aku jadi berpikir,
jangan-jangan kebahagiaan juga begitu.
kita baru merasa sesuatu itu membahagiakan ketika sesuatu itu telah hilang dalam hidup kita. Bener nggak ya?

……………………………………


Arsip dari blog lamaku "Mahameru", 23 Agustus 2006

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Syukur Alhamdulillah di tahun ini Saya mendapatkan Rezeki yg berlimpah sebab sudah hampir 9 Tahun Saya bekerja di (SINGAPORE) tdk pernah menikmati hasil jeripaya saya karna Hutang keluarga Sangatlah banyak namun Akhirnya, saya bisa terlepas dari masalah Hutang Baik di bank maupun sama Majikan saya di Tahun yg penuh berkah ini,
Dan sekarang saya bisa pulang ke Indonesia dgn membawakan Modal buat Keluarga supaya usaha kami bisa di lanjutkan lagi,dan tak lupa saya ucapkan Terimah kasih banyak kepada MBAH SURYO karna Beliaulah yg tlah memberikan bantuan kepada kami melalui bantuan Nomor Togel jadi sayapun berhasil menang di pemasangan Nomor di SINGAPORE dan menang banyak
Jadi,Bagi Teman yg ada di group ini yg mempunyai masalah silahkan minta bantuan Sama MBAH SURYO dgn cara tlp di Nomor ;082-342-997-888 percaya ataupun tdk itu tergantung sama anda Namun inilah kisa nyata saya

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini